Thursday, 13 November 2014

TENTANG KAMU

Tak terasa 2 bulan sudah berlalu, ku lalui semua ini tampa kamu.

Canda tawa mu masih tergambar jelas di benak ku,
Semua kenangan bersama mu juga masih di dalam ingatan ku.
Seandainya waktu dapat ku ulang kembali  ku tak ingin semua ini terjadi,
Ku ingin kita lalui hari demi hari dengan sebuah senyuman dan canda tawa yang pasti.


Harapan hanyalah sebuah harapan semua yang indah kini hanya bisa terbayang,
Akan kah semua kan terulang, merangkai ingatan yang sempat menghilang.
Ku di sini menunggu mu, menunggu akan kehadiran mu,
Membuka kembali lembar yang telah berdebu menggoreskan tinta tentang diri mu.


Kesendirian ini perlahan telah membunuh ku,
Membuat hati ini terbelenggu dalam kesalahan ku.
Waktu terus berputar dan berlalu begitu cepat,
Kata maaf sudah tak lagi kau dengar, hanya penyeselan yang ku dapat.


Cinta yang hilang takan mungkin lagi  kembali pulang
Hanya kebencian dalam jiwa yang kini telah datang
Mungkin kah semua ini takdir tuhan yang tak mungkin tuk di lawan
Kasih sayang yang masih tersimpan akan kah harus di tumbangkan.





CINTA KU TERJEBAK MACET.

MACETT...!!!
Mungkin kata itu tidak asing lagi bagi seseorang yang tinggal di Perkotaan, Sebuah obrolan yang mungkin sedikit menarik pada saat jalanan macet.
Obrolan ini antara Endrik dengan Intan yaitu pacarnya, yang tinggal di perkotaan dan rumah mereka saling berjauhan.

Hari pertama.

Intan : Yang lagi di mana ?
Endrik : Lagi di jalan ni yang Macet..
Intan : oh, ya udah hati-hati ya Sayang.
Endrik : iya makasi ya sayang,,

Hari ke dua.

Intan : Yang nanti jemput saya ya di kampus.
Endrik : Iya Yang nanti saya jemput kalau kamu sudah pulang.
Intan : Saya sudah pulang ni yang, cepet ke sini ya.
Endrik : Oke yang saya ke situ. Tunggu ya..
Intan : Oke Sayang.
 (2 jam pun berlalu)
Intan : Yang, jadi jemput ngga ?
Endrik : Jadi yang lagi ke kampus ni yang, Macett banget yang,, kamu masih di kampus kan ?
Intan : Saya udah pulang yang . kamu pulang lagi aja kelamaan nunggu kamu. ( sedikit kesal )
Endrik : oh, ya udah saya pulang lagi deh..

Hari ke tiga.

Intan : Yang jalan-jalan yuk, saya bete ni yang di rumah terus.
Endrik : Ayo yang, jalan-jalan kemana ?
Intan : Kemana aja Yang, yang penting jalan.
Endrik : oke Sayang, saya ke rumah kamu ya.
Intan : iya Yang di tunggu ya,,
 ( Setelah lama menunggu )
Intan : Yang kamu lagi di mana si katanya mau ke rumah saya, ko lama banget.
Endrik : (tak ada balesan )
Intan : Yang jadi jalan-jalan ga sih ??? (mulai kesal)
Endrik : Jadi yang, Maaf ni yang masih di jalan yang, Macet banget Yang.
Intan : Udah lah yang ga usah jalan-jalan.
Endrik : Kenapa Yang ? tadi katanya bete Yang.
Intan : Bete saya udah hilang Yang . Gara-gara nungguin kamu kelamaan...!!!
Endrik : ??????( bingung tak menentu )

Hari ke empat.

Endrik : Yang lagi apa ?
Intan : Lagi di rumah ni Yang, kenapa yang ?
Endrik : Kita makan bareng di luar yuk yang,,
Intan : Ayuk,, kamu jemput saya di rumah ya yang.
Endrik : Oke siap sayang.. saya langsung ke situ ni yang..
Intan : Iya hati-hati ya sayang.
(Waktu pun terus berputar, 3 jam pun telah berlalu )
Endrik : Yang maaf ni saya ke situnya telat yang, jalanan Macet banget yang..
Intan : ( Tak ada balasan )
Endrik : Yangg,,
Intan : ( Tak bales juga )
Endrik : Yang, ko ga di bales sih, kamu kesel ya ?
Intan : Iyaa. Kesel nungguin kamu lama banget.
Endrik : Ya udah jangan kesel ya, nanti kita makan-makan Yang,,
Intan : Udah ga usah makan-makan lagi. Saya udah makan 2 kali nungguin makan bareng kamu keburu kelaperan duluan. kamu pulang lagi aja. ( Dengan rasa sangat sebel )
Endrik : yaaahhh... ?????? ( sambil tepuk jidat )

Hari ke lima.

Endrik : Yang hari ini kamu ada jam kuliah kan ?
Intan : Iya Yang.
Endrik : Saya anter ya Yang kuliahnya, kamu jangan berangkat dulu ya..
Intan : Oh, ya udah iya yang,, cepet kesini ya yang, soalnya jam kuliah aku 1 jam lagi ni yang.
Endik : Oke siap yang pasti kamu ngga bakalan telat yang.
Intan : Ya udah di tunggu yaa,
Endrik : Oke sayang,,
( Satu jam setengah pun telah berputar )
Endrik : Yang maaf ya saya telat ni ke situnya,,
Intan : Udah. Ga usah minta maaf !
Endrik : Kenapa yang ???
Intan : Aku udah tau jawabannya.. Pasti kamu Terjebak Macet kan ?
Endrik : Iya yang ko kamu tau yang,
Intan : Tau lah. Karena CINTA KU JUGA TERJEBAK MACET !!! Mulai hari ini kita PUTUS....!!!!!
Endrik : Putus ???
Intan : Iya PUTUSSSS.....!!!!!!
Endrik TIDAAAAKKKKKK...... 

hahahaha  gara-gara MACET semuanya jadi Berantakan...







Tuesday, 11 November 2014

DIAM

Saat ini malam terasa gelap
Tak ada satu kata pun yang terucap
Kau hanya terdiam dan terlelap
Seakan tak peduli akan pisau yang tertancap.

   Kapankan kau mengucapkan kata
   Menepiskan kerisauan yang ada
   Memberi harapan yang nyata
   Membuka kisah yang pernah ada.

Di sini ku menunggu mu
Menunggu akan kata-kata mu
Kata-kata dari dalam hati mu
Yang mencairkan rasa gunda dalam benak ku.

   Sampai kapankah kau kan diam
   Menyimpan rahasia yang terpendam
   Akankah kau diam dan terus diam
   Sampai saat nanti mata ini terpejam.

  

Monday, 10 November 2014

BENCI DAN SAYANG

Benci itu beda tipis dengan Sayang.
BENCI
Orang yang sangat benci pasti dia kan kepikiran terus dengan orang yang di bencinya.
Begitu juga SAYANG
Orang yang sayang pasti dia kan memikirkan orang yang di sayanginya.


PAHITNYA CINTA II

Mungkin jika anda yang sudah membaca Cerpen yang berjudul PAHITNYA CINTA sudah tahu cerita sebelumnya . PAHITNYA CINTA II ini adalah lanjutan dari PAHITNYA CINTA yang sebelumnya.


Seiring kebersamaan antara Memen dan Nadia terbesit pertanyaan,
Sampai kapan kita seperti ini menjalin hubungan hanya sebatas Pacaran ???
Sebuah pertanyaan ini pasti muncul pada sepasang kekasih yang sudah lama saling kenal dan melewati hari-harinya dengan penuh dengan kegembiraan. Karena pertanyaan tersebut Memen mulai berfikir dan di dalam fikirannya mulai terbesit ingin mengenalkan Nadia kepada kedua orang tuanya.
waktu pun terus di lewati dalam kebersamaan, canda tawa pun masih terus tergambar dalam raut wajah mereka, celotehan di antara mereka pun tak pernah berubah masih seperti di saat pertama mereka saling mengenal.

 
Saat itu juga Nadia pun bertemu dengan kedua orang tua memen, Memen memperkenalkan Nadia kepada kedua orang tuanya. Senyuman pun terlontar dari kedua raut wajah orang tuanya, yang semula adalah suasana yang menegangkan perlahan suasana itu mencair menjadi suasana yang biasa, percakapan pun mulai terjalin antara Nadia dan kedua orang tua Memen dan canda tawa mulai mengisi percakapan mereka .Saat itu Memen merasa senang karena dia fikir kedua orang tuanya pasti menyetujui hubungannya dengan Nadia.

Saat itu pun sudah berlalu, Memen kembali merantau dan bekerja di Restauran. Saat pulang kerja di tempat kosannya Memen menelfon orang tuanya dan mulai membicarakan hubunganya dengan Nadia, Memen berharap hubungan dia dengan Nadia menjadi lebih dari sekedar pacaran dan meminta restu dari orang tuanya meskipun melalui ponsel dan tak bertemu langsung, Memen berfikirin kedua orang tuanya pasti merestui hubungan dia dengan Nadia dan sangat berharap saat dia pulang ke kampung halamannya Nadia sudah menjadi pendampingnya.

Tak di sangka saat Memen meminta restu kepada orang tuanya kenyataan berkata lain, orang tua Memen tak merestui hubungan Memen dengan Nadia. Hancurlah semua harapan dan angan-angan Memen setelah mengetahui hubungannya tak di restui oleh kedua orang tuanya, dan di saat itu juga Nadia yang ingin menemui Memen di kosannya mendengar semua perkataan Memen dan kedua orang tuanya. Hati Nadia pun hancur setelah mendengar percakapan itu, Nadia pun meneteskan air matanya dia pun mengurungkan niatnya bertemu dengan Memen dan kembali ke kosannya. Di dalam kosannya Nadia pun terus menangis , semua kenangan yang di lalui bersama Memen pun terbayang kembali. Di saat dia pertama kali kenal dengan Memen, canda tawa bersama, makan bersama, liburan berang Memen, sampai berangkat dan pulang bareng Memen pun di ingatnya kembali. Dan dia pun teringat akan sebuah kata-kata Memen dia pernah bilang kalo Memen adalah orang yang patuh kepada kedua orang tuanya apa yang di ucapkan kedua orang tuanya pasti dia akan menurutinya. Semua kenangan itu semakin membuat hati Nadia hancur dan air mata pun semakin membasahi pipi Nadia, apa yang di ingat Nadia ternyata teringat juga dalam fikiran Memen .
Mereka merasakan perasaan yang sama, semua kenangan indahnya berubah seketika menjadi kesedihan dan tangisan.

Sejak saat itu Nadia mulai tak lagi menemui Memen, hanya komunkasi dan canda tawa seperti biasa yang terus terjalin dalam hubungannya.
Hubungan tanpa di restui orang tua ternyata membuat cinta itu harus di pisahkan.
Memen terus berfikir keras supaya hubungannya ini mendapatkan restu dari kedua orang tuanya, Memen pun tak mau menceritakan masalah ini kepada Nadia. Dia terus memperjuangkan cintanya meskipun tahu bahwa cintanya ini tak akan di restui oleh kedua orang tuanya.
Namun kenyataan berkata lain, apa yang Memen perjuangkan itu semuanya tak sesuai dengan apa yang dia fikirkan, perjuangan untuk cintanya semua hanyalah sia-sia.
Saat Memen menemui Nadia di rumahnya sebuah undangan pernikahan pun menyambut kedatangan Memen. Nadia wanita yang dia cintai dan dia perjuangkan tanpa satu pesan pun dia telah di persunting oleh Ardi lelaki pilihan orang tua Nadia. Hati Memen pun semakin hancur, semua harapan, angan-angan, dan perjuangan cintanya terbuang sia-sia.
Hanya kenangan dan ingatan bahagia yang dia dapatkan dari Cintanya.

Hari pernikahan antara Nadia dan Ardi pun berlangsung, Memen yang mendapatkan undangan pernikahannya menghadiri acara itu. Dengan hati yang sangat kecewa dia mencoba mengikhlaskannya, Memen pun memberi ucapan selamat kepada Ardi dan Nadia wanita yang sangat di cintai dirinya.
Nadia tak kuasa menahan rasa pedihnya, air mata pun membasahi pipi Nadia saat Memen mengucapkan selamat kepada dirinya, perkataan orang tua Memen yang tak merestui hubungannya teringat kembali dan membuat Nadia terus meneteskan air matanya.
Acara yang seharusnya bahagia berubah menjadi tangis kesedihan saat cinta yang mendalam harus di pisahkan tak bisa di satukan.

Dengan penuh rasa kecewa, pedih, dan sakit hati Memen pun kembali ke kosannya, sampainya di kosan Memen mendapatka pesan dari Nadia.
Pesan itu berisikan kata maaf dari Nadia, dia mengiyakan perjodohan orang tuanya karena dia telah mengetahui bahwa orang tua Memen tak merestui hubungannya dan Nadia berfikir kalau memen pasti menuruti perkataan orang tuanya dan dia pasti Memutuskan Nadia.
Dalam benak Memen tak ada sedikitpun apa yang di fikirkan oleh Nadia itu akan dia lakukan, mengetahui Memen tak akan Memutuskannya dia, Nadia pun merasa sangat bersalah telah menyia-nyiakan perjuangan Memen, deraian air mata pun semakin membasahi pipi Nadia.
Namun apalah arti sebuah penyesalan dan air mata bila semua itu telah terjadi dan tak akan bisa terulang kembali.
Mungkin ini adalah Pahitnya Cinta Memen ,apa yang di fikirkan Memen tak sesuain dengan kenyataan. Perjuangan dan pengorbanan Cintanya pun hanyalah sia-sia.
Memen pun mencoba mengikhlaskan semua yang telah terjadi meskipun sakit hatinya takan pernah terobati..

TAMAT.




Sunday, 9 November 2014

KESUNYIAN MALAM

Malam...

Kapan kah kau menjadi terang
Menepiskan segala kegelapan
Merubah rasa gundah menjadi tenang
Memberi kedamaian dalam kehidupan.

    Saat malam hari tlah datang
    Rasa sunyi kian mencekam
    Hati yang sepi tak terpandang
    Hanya kepedihan yang terpendam.

 Mungkin kah ini sebuah hukuman
 Saat di dalam kesunyian malam
 Habiskan waktu tanpa senyuman
 Sebuah kenangan tak pernah terbenam.

     Akan kan semua kan terus diam
     Tak ada satu pun jawaban
     Malam kan tetap menjadi malam
     Kehampaan dan kekosongan menjadi kepastian..

   

Saturday, 8 November 2014

SAY NO TO GALAU BRO.

GALAU...!!!!!
Jaman sekarang mungkin sudah tak asing lagi mendengar kata GALAU.
kata-kata yang sering di ucapkan terutama pada kalangan remaja bahkan anak-anak pun sudah mengenal kata GALAUUU...
Apakan anda pernah merasakan GALAU ???
Gua rasa pasti semuanya pernah merasakan GALAU bukan,, hehe
Semua orang pasti pernah merasakannya ntah di sadari atau tidak, rasa GALAU ini muncul secara tiba-tiba bahkan tidak di duga-duga perasaan GALAU ini sering kita alami.

Lalu apa yang menyebabkan rasa GALAU ini muncul ???
Mari kita bahas bersama-sama.
1. RASA SEPI
Perasaan GALAU muncul ketika kita sedang merasa sepi, dengan tidak di sadari Galau pasti muncul secara tiba-tiba ketika kita sedang merasakan sepi.
2.SENDIRI
Mungkin kita semua pernah merasakan sendirian dan pada saat itu pasti GALAU mendekati kita.
3.BOSAN
Pada kita merasa bosan dengan sesuatu hal atau apapun pasti GALAU ini mengikut sertakan dirinya pada kebosanan.
4.MALAM MINGGU
 Pasti banyak yang bertanya kenapa Malam Minggu ??? malam minggu adalah malam yang rawan GALAU khususnya para Jomblo. pada malam minggu pasti para Jomblo banyak yang merasakan GALAU hehe. apa lagi pas melihat semua orang bergandengan pasti rasa GALAU menghantui saat malam minggu datang.
5. DI PUTUSKAN KEKASIH
Yang terakhir ini pasti yang sangat menyebabkan GALAU menghampiri,
hampir semua orang merasaka GALAU saat di putuskan pacarnya. pasti iya kaann ? :-)


Lalu bagaimana supaya kita terhindar dari rasa GALAU ???
Caranya itu tidaklah sulit, asal kita TIDAK MENGALAMI RASA SEPI saat SENDIRI dan BOSAN ketika MALAM MINGGU datang DI PUTUSKAN PACAR.
Pasti kita semua terhindar dari RASA GALAU..

Selamat mencoba ..   :) 
SAY NO TO GALAU..  ;)

TAK SELAMANYA

Sebuah kehidupan
Tak selamanya hidup ini Pahit
Tak selamanya hidup ini Manis
Tak selamanya keinginan sesuai dengan kenyataan
Tak selamanya kenyataan seburuk yang di fikirkan.

Roda terus berputar
Tak selamanya berada di atas
Tak selamanya berada di bawah
Tak selamanya merasa bahagia
Tak selamanya merasa kesedihan.

Waktu terus berganti
Tak selamanya kegelapan kan datang
Tak selamanya matahari kan bersinar
Tak selamanya ke indahan kan nampak
Tak selamanya keburukan terus menghantui.

Suasana Hati
Tak selamanya air mata kan menetes
Tak selamanya senyuman kan terukir
Tak selamanya kebencian kan melanda
Tak selamanya Cinta itu Indah.

Friday, 7 November 2014

PAHITNYA CINTA

Mungkin kebanyakan orang memandang kalau Cinta itu sangatlah indah.
Kata Cinta bukanlah hal yang tabu, semua orang pasti pernah mendengar dan mengucapkan kata Cinta. Sejak kecil seorang manusia sudah di ajarkan tentang Cinta dan kasih sayang.
Ketika masih bayi dia ajarkan mencintai ibunya, Cinta ini biasanya kita sebut Cinta seorang anak kepada Ibunya, saat dia mulai beranjak sekolah dia juga merasakan cinta kepada lawan jenisnya dan biasa kita sebut Cinta Monyet. Sampai mulai tumbuh dewasa pun dia pasti merasakan cinta dan biasanya sering di katakan Keseriusan Cinta.

Namun di sini kita bukan membahas apa itu Cinta seorang anak, Cinta Monyet, atau Keseriusan Cinta.
Sebuah pengalaman dari seseorang remaja yang terlahir dari keluarga kecil dan sederhana, hidup di sebuah perkampungan jauh dari kota. "Memen" teman - temannya memanggil dirinya.
Memen adalah seorang remaja yang mengalami Pahitnya Cinta.
Sejak lulus SMA, Memen sudah merantau ke kota untuk mencari pekerjaan, dia bercita-cita ingin hidup mandiri dan membahagiakan kediu orang tuanya.
Di kala dia mengerjar cita-citanya itu di juga ingin mendapatkan Cinta yang sejati untuk di perjuangkan saat di mencari pekerjaan.

Ibu Kota adalah tempat di mana dia merantau di situlah dia mencari pekerjaan, hanya bermodalkan Ijazah SMA dia  mencoba melamar pekerjaan dan mengadu nasib di Ibu Kota.
belum lama tinggal di Ibu Kota beruntunglah si Memen, dia sudah mendapatkan pekerjaan.

Sebuah Restauran menerimanya dia bekerja, disitu dia di tempatkan sebagai Waiters.
Pengalaman pertama kerja ini memberi suasana baru bagi Memen, di Restauran dia mengenal banyak teman baru salah satunya adalah Nadia.
Nadia adalah teman satu sift di Restauran di mana Memen bekerja, dia sudah lama bekerja di Restauran tersebut. Karena Memen baru pertama kerja dan belum tahu bagaimana menjadi Waiters , dia sering bertanya kepada Nadia, komunikasi pun terus berjalan antara Memen dan nadia.
Seiring berjalannya waktu ternyata ada kesamaan antara Memen dan Nadia, semula yang hanya bertanya mengenai masalah pekerjaan pun berubah menjadi pertanyaan yang lebih ke kepribadian masing-masing .Memen pun mulai merasa nyaman dekat dengan Nadia, begitu sebaliknya Nadia juga merasa senang berteman dengan Memen.
Banyaknya waktu yang sering Memen lalui kerja  bersama Nadia, Memen pun mulai memiliki perasaan yang lebih dari sebuah pertemanan. Perasaan itu terus dia simpan sampai Memen merasakan ada perasaan yang berbeda pada Nadia, Memenpun mulai yakin kalau Nadia juga punya perasaan yang sama kepada dirinya.
pada suatu hari Memen pun mencoba memberanikan diri menyatakan perasaan itu kepada Nadia.
Dan tak di sangka ternyata keyakinan Memen memang benar, Nadia pun mempunyai perasaan yang sama kepada Memen. Kata " I LOVE YOU " pun di jawab " I LOVE YOU TOO" oleh Nadia.
Memen pun sangat senang karena Cintanya di terima oleh nadia.

Hari-hari pun dia jalani bersama Nadia, canda dan tawa mewarnainya, kegembiraan pun tergambar jelas di wajah Memen dan Nadia.
Mereka pun saling merasa nyaman karena banyak kesamaan di antara mereka, waktu pun terus berlalu sampai akhirnya mereka saling mepertanyakan.
Sampai kapan kita seperti ini menjalani hubungan yang hanya sebatas pacaran ???



bersambung...